Senin, 15 Juni 2015

Resensi Film Toba Dreams

Judul: Toba Dreams
Rilis: 30 April 2015
Genre: Drama
Director: Benny Setiawan
Producer: Rizaludin Kurniawan
Production: TB Silalahi Center, Semesta Production
Official: twitter.com/ToBaDreamsFilm
Durasi Film:
144 minutes
Rating: R
emaja (13+)
Pemain: Vino G Bastian, Marsha Timothy, Mathias Muchus, Ramon Y. Tungka, Haykal Kamil, Boris Bokir, Ajil Ditto, Judika, Paloma Kasia, Jajang C. Noer


Cerita berawal dari perjuangan seorang pensiunan parajurit, yakni sersan TB (Mathias Muchus) dalam mengurus anak-anaknya dan harus meninggalkan tempat iya sekarang tinggal, karena ia telah pensiun sehingga rumah yang ia tinggali harus diberikan kepada parajurit muda, untuk bertahan hidup sersan TB harus pulang ke kampung halamannya di pulau Sumatera. Berbagai kesulitan pun dia hadapi, terutama saat mengurus anak tertuanya, Ronggur (Vino G Bastian) yang kerap memberontak setelah ayahnya membawa keluarganya pindah dari Jakarta ke Balige, tempat dimana ayahnya dibesarkan.

Ronggur yang tidak suka dengan cara ayahnya mengatur hidupnya dengan menentukan nasib Ronggur untuk menjadi seorang Pendeta , berusaha berontak dan pergi kembali ke Jakarta.

Ronggur yang kembali ke Jakarta bertujuan untuk menggapai mimpinya yakni menjadi orang yang sukses nan kaya-raya, serta melanjutkan hubungan asmaranya dengan seorang wanita yang berbeda agama bernama Andini (Marsha Timothy).

Andini adalah seorang perempuan kaya yang tinggal di Jakarta, yang telah menjadi kekasih Ronggur saat Ronggur masih berada di Jakarta.
Orang tua Andini tidak setuju ia berhubungan dengan Ronggur, dengan alasan berbeda agama serta perbedaan derajat, dimana saat ini Ronggur adalah seorang pengangguran.

Hal tersebut membuat Ronggur marah, dan akhirnya ia mulai mencari pekerjaan, dimulai menjadi supir taksi demi mencapai cita-citanya serta mendapatkan restu dari orang tua Andini, hingga ia terjebak kedalam kasus kriminal, yakni dijebak menjadi seorang kurir narkoba.


Film ini mengangkat  banyak nilai, mulai dari Agama, adat istiadat, norma-norma, mulai dari norma kesopanan, norma hukum serta nilai-nilai moral lainnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar